Jumat, 23 April 2010

Tanam 15 Ribu Mangrove di Tarakan

Memanfaatkan momen Hari Bumi, 22 April tahun ini, pemerintah Kota Tarakan dalam hal ini Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) bekerjasama dengan PT Medco E&P Tarakan-Sembakung memulai program penanaman 15 ribu bibit mangrove di sejumlah titik di Tarakan. Awalnya adalah penanaman sejumlah besar bibit mangrove di wilayah terluar Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB). Pelaksanaannya dihadiri langsung oleh Wali Kota Tarakan H Udin Hianggio, Kepala Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi (Dishutamben) Budi Setiawan, Kepala BPLH Subono, dan Manajer Operasi PT Medco E&P Tarakan-Sembakung Agung Wibisono, perwakilan organisasi pemuda dan lainnya. “Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa Medco tak hanya perusahaan yang semata-mata berorientasi pada minyak dan gas bumi. Tapi, kami juga peduli dengan lingkungan sekitar dan dunia,” ucap Agung Wibisono, Manajer Operasi PT Medco E&P Tarakan-Sembakung, di sela acara penanaman bibit mangrove jarak tanam 1 x 1 meter di KKMB, kemarin (22/4).

Kegiatan ini juga bentuk dukungan Pemkot dan Medco terhadap program nasional pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen hingga tahun 2020 serta program Kaltim Green yang dicanangkan oleh gubernur Kaltim. “Kenapa kita pilih mangrove ? Karena direkomendasikan BPLH, dimana fungsi penyerapan gas karbondioksida untuk menghasilkan oksigen, mangrove adalah yang paling baik,” jelas Agung lagi.

Sementara itu, Kepala BPLH Tarakan Ir Subono MT mengatakan dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim akibat efek gas rumah kaca, pemkot Tarakan sudah memulai kajian awal untuk mengadopsi rencana aksi adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. “Tahun ini diharapkan rencana aksi tersebut sudah tersusun,” jelasnya.

Di tingkat nasional, rencana aksi tersebut sudah tersusun dan telah diadopsi oleh pemprov Kaltim. “Kalau secara umum di Kaltim dan Tarakan, sudah direalisasikan dalam bentuk program Kaltim Green di provinsi dan One Man Five Tree,” singkatnya.